Monday 9 December 2013

Ideu usaha sebuah kisi-kisi

Membuat ide usaha tentu saja bukan pekerjaan enteng bagi kebanyakan orang.  Ide usaha yang dibuat harus lah rasional setidaknya dipandang dari, sisi teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. rasionalitas ide usaha dari sisi teknis adalah bahwa ide tersebut harus bisa dijalankan dan layak secara teknis, dari sisi sosial ide itu dapat diterima oleh organisasi/ lembaga dan masyarakat, dari sisi ekonomi usaha tersebut menguntungkan baik bagi pelaku usaha maupun perekonomian suatu wilayah.  Implementasi ide usaha  mengandung dampak eksternal terhadap lingkungan, sehingga ide usaha tersebut harus eco-friendly, supaya sustainability usaha terjamin dan kerusakan lingkungan dapat dicegah/ dikurangi.Membua usaha diawali dari penciptaan ide usaha.  Upayakan kita membuat ide usaha sebanyak mungkin, dan kemudian dieleminasi berdasarkan informasi dari pihak kompeten.  Untuk berlatih cobalah :
  • Buatlah 3 ide bisnis dalam bidang peternakan, dan jelaskan rasionalitas ide tersebut berdasarkan keilmuan khusus yang menyangkut aspek teknis, sosial, ekonomi, dan lingkungan.
  • Pilihlah satu dari tiga ide bisnis peternakan tersebut, dan supaya bisnis tersebut tidak mengalami kegagalan, buatlah rencana bisnisnya menggunakan langkah-langkah memulai usaha. 

Thursday 19 September 2013

Peternakan Ayam Broiler: Kepunahan Peternak Mandiri



Fluktuasi Harga Berdampak Negatif
Penerapan konsep Agribisnis pada komoditi ayam ras membawa dampak buruk terhadap sebagian besar pleaku usaha, terutama para peternak rakyat yang bergerak dalam subsitem on farm. Kemampuan peternak dalam penyediaan modal semakin melemah, akibat fluktuasi harga DOC, dan harga ayam potong hidup. Kelemahan finansial ini terjadi selain keterbatasan dalam penyediaan, juga yang ada pun terkuras untuk menutupi kerugian akibat fluktuasi harga, sewaktu tebar DOC harga DOC tinggi, namun pada saat panen harga ayam hidup murah, dan kondisi ini berulang. Pada akhirnya penyediaan modal untuk periode-periode usaha berikutnya terus menurun, ini berakibat pada skala usaha yang semakin mengecil, sampai pada taraf tidak efisien, hingga modalnya tinggal asset tetap saja seperti lahan, bangunan kandang dan peralatan.


Alternatif Penyelamatan Asset Kandang Ayam
Para peternak dalam pendirian usaha umumnya untuk membangun kandang dengan modal sendiri, dan untuk menjadikan asset tersebut menghasilkan uang, maka mereka bergabung dengan perusahaan peternakan besar, menjadi plasma melalui pola kerjasama kontrak harga dan makloon.  Kerjasama ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko usaha akibat fluktuasi harga, dan untuk memperoleh manfaat dari nilai investasi kandang dan peralatan. Kejadian ini berlangsung hampir di setiap wilayah-wilayah sentra produsen ayam broiler, seperti Bogor, Kabupaten Ciamis, Cianjur, Subang, dan beberapa wilayah lain di Jawa Barat.  Jika ditelusuri diwilayah-wilayah sentra tersebut, peternak yang mengusahakan secara mandiri (peternak mandiri) sudah tidak ada lagi, kecuali di Kabupaten Ciamis masih tersisa beberapa orang peternak.    


Dikotomi Pelaku Usaha Ayam Broiler, dan Penguasaan Bisnis
Pada usaha ayam ras terdapat dikotomi pelaku, yaitu perusahaan dan peternakan rakyat. Perusahaan yang bergerak dalam bidang ayam broiler umumnya bergerak dari sub sistem hulu (off farm-1), budidaya (on farm) sampai ke hilir (off farm-2), sedang peternakan rakyat hanyabergerak dalam sub sistem budidaya dengan mengandalkan supply input produksi dari perusahaan besar tersebut.  Perusahaan peternakan ayam skala nasional bahkan multinasional dengan pengusaan modal yang tinggi dan pengusaan teknologi, serta pasar, mereka menerapkan konsep agribisnis, sehingga usahanya dalam bidang ayam broiler terintegrasi dari hulu sampai hilir.  

Integritas usaha ini dari perusahaan ini menyebabkan penguasaan terhadap input produksi, dan pasar yang semakin lama-semakin besar, sehingga mereka memiliki posisi tawar yang sangat tinggi  dalam bisnis yang satu ini.  Artinya mereka dapat mengatur kebijakan harga baik secara sendiri-sendiri, maupun ber-"sama-sama".  Kalau sudah demikian Apa yang bisa dilakukan bagi pengembangan usaha ayam broiler yang dilakukan oleh para peternak rakyat?

Monday 16 September 2013

Pembuatan Pupuk Cair

Pupuk organic cair seperti halnya pupuk organic padat mengandung sejumlah mikroorganisme, unsur hara makro dan unsur hara mikro. Berdasarkan kandungan yang ada dalam pupuk organic maka pupuk organic dapat dimanfaatkan sebagai fertilizer dan conditioner pada tanah yang akan dimanfaatkan sebagai pertanian maupun perkebunan. 

Pupuk organic cair dapat diperoleh dari proses degradasi bahan organic oleh mikroorganisme dalam kondisi aerob dan fakultatif anaerob. Persyaratan yang ditetapkan seperti halnya pada proses pengomposan bahan organic padat. Teknologi sederhana yang digunakan dalam proses Pembuatan Pupuk Organik Cair adalah :
  1. Pengomposan dilakukan selama 2 minggu
  2. Ekstraksi menggunakan pelarut air panas, hasil ekstraksi akan didapat nutrient dan sejumlah PST (Protein Sel Tunggal)
  3. Proses penguraian dilanjutkan sampai terjadi proses mineralisasi (inkubasi selama 1 bulan), baik pada hasil ekstraksi maupun pada sisa padatan
Sumber : Yuli Astuti 

Tuesday 10 September 2013

Apakah Plagiarisme Merupakan Pelanggaran Hak Cipta?


Apakah Plagiarisme Merupakan Pelanggaran Hak Cipta? 
Tema ini sangat menarik dan jawabannya dipandang perlu sebagai pencerahan bagi semua orang untuk berbuat sesuatu dengan tidak melanggar kaidah-kaidah dan hukum-hukum yang berlaku.  Tema ini sepenuhnya diambil dari tulisan Denny Yapary dalam http://www.kompasiana.com.


Menurut Deny Yapari, “Tidak ada satu pun rumusan delik dalam UU Hak Cipta yang mengatur bahwa plagiat atau plagiarisme atau kegiatan yang sejenisnya adalah pelanggaran hak cipta”. 
Jawaban lengkapnya dapat disimak dari sumbernya:  http://www.kompasiana.com/dennyyapari

Saturday 7 September 2013

Rebutan Susu Bakalan Ketat

Intelligent Report (IR):
Gambar : http://www.anneahira.com
Pabrik susu milik PT. Indolakto Purwosari di Jawa Timur senilai US$ 130 juta atau sekitar Rp 1,17 triliun, saat ini pembangunannya hampir selesai. Pabrik susu ini diproyeksikan akan memproduksi susu dengan serapan susu peternakan rakyat yang sangat besar. PT. Indolakto Purwosari sekarang ini sudah mulai membangun penampungan susu di Jawa tengah dengan kapasitas 100 ton per hari, padahal di sana saat ini mereka hanya memperoleh susu sebanyak 10 ton per hari.  Dari manakah 90 ton lagi? Kondisi ini logis dipertanyakan, karena untuk memenuhi 90 ton per hari membutuhkan sapi produktif sekitar 10 - 12  ribu ekor (jika sapi laktasi diperhitungkan sebesar 80 % dari total sapi produktif, dan rata-rata produksi 10 liter/ekor/hari). Apakah di Jawa Tengah sapi produktim bertambah sebanyak itu?

Upaya-upaya yang dilakukan oleh  PT. Indolakto Purwosari dalam memenuhi kebutuhan susu ini adalah dengan mengintroduksikan sapi perah impor, menurut penulusuran informasi, perusahaan ini telah memasukan sapi perah impor ke Jawa Timur 1.000 ekor, dan Jawa Tengah kurang dari 200 ekor yang disebar ke peternak melalui kelompok peternak yang menjadi suplier susu ke Indolakto. Upaya itu dinilai masih belum memadai untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku pabriknya.  

Menurut sumber (IR) untuk memenuhi kebutuhan bahan baku (susu) mereka akan melakukan upaya pendekatan terhadap kelompok dengan pendekatan finansial, yaitu: menaikan harga susu dan pemberian kredit sapi impor dengan pola pengembalian : satu ekor sapi dara bunting impor harus dikembalikan 3 ekor pedet lepas sapih. Langkah selajutnya, Indolakto akan memfasilitasi penyediaan cooling unit bagi kelompok yang mempunyai produksi susu 2.500 - 3.000 liter/hari 

Prediksi:  Mereka akan tetap berupaya memenuhi kebutuhan bahan baku susu dan akan melakukan perang harga dengan industri pengolahan susu (IPS) lainnya. Perebutan susu antara indutri pengolahan susu akan menjadi lebih ketat, dan berdampak pada perubahan tatanan kelembagaan persusuan secara nasional, dan akan mengurangi peran koperasi, karena kelompok diperkirakan dapat menjadi suplier langsung.  Kalau demikian tatanan kelembagaan yang sudah dibangun akan berubah, apakah lebih baik bagi para peternak rakyat?



Friday 6 September 2013

Lowongan Kerja

LOWONGAN KERJA

Sebuah Perusahaan Nasional yang bergerak dalam bidang kemitraan membutuhkan tenaga Technical Services (TS) untuk ditempatkan di Jawa Barat

Persyaratan :  Sarjana Peternakan (S1) dan menguasai teknis beternak ayam broiler

Lamaran beserta Curriculum Vitae kirim ke Bapak Ujang Sofyan via email : ujang_sofyan@ymail.com

Thursday 5 September 2013

Kandungan Gizi Susu

Deskripsi Susu

Susu asal ternak yang dikonsumsi oleh manusia antara lain adalah susu sapi, kambing dan kerbau. Air susu yang populer dikonsumsi adalah susu sapi, baik dalam bentuk susu segar, susu pasteurisasi, maupun susu bubuk dan bentuk susu olahan lainnya. SNI menyebutkan bahwa: susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapatkan perlakuan apapun kecuali pendinginan (SNI 3141 No.1 Tahun 2011, BSN 2011).

Kandungan Gizi Susu

Sumber : Maheswari dan Ronny (2008)
Susu mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia antara lain protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin. Kandungan protein dan lemak pada susu kambing relatif lebih besar dari pada yang terkandung pada susu sapi, namun kandungan karbohidrat masih lebih besar pada susu sapi.  Berdasarkan kandungan gizinya, maka susu sapi dan susu kambing dinilai memiliki gizi yang dibutuhkan oleh manusia.  

Dewasa ini, khususnya susu kambing banyak dipromosikan banyak kalangan, terutama oleh produsen dan kalangan pemasar, bahwa susu kambing memiliki berbagai manfaat diantaranya bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan berbagai penyakit, bahkan untuk kesehatan dan kecantikan kulit.  Apakah benar demikian...? Sebagai gambarannya disajikan kandungan lengkap susu kambing dan susu sapi sebagai perbandingan. 

Tabel 1.  Kandungan Kalori, Mineral dan Vitamin Susu Sapi dan Susu Kambing

Komposisi Kimia
Susu Sapi
Susu Kambing
Kalori (kal)
61
69
Fosfor (g)
93
111
Kalsium (g)
19
132
Magnesium (g)
13
14
Besi (g)
0,05
0,05
Natrium (g)
49
50
Kalium (g)
152
204
Vitamin A (IU)
126
185
Thiamin (mg)
0,04
0,04
Riboflavin (mg)
0,16
0,14
Niacin (mg)
0,08
0,28
Vitamin B6 (mg)
0,04
0,05
   Sumber : Maheswari dan Ronny (2008)