Materi Kuliah Manajement Usaha Ternak
Manajemen dan Artinya
Dilihat dari etimologinya,
istilah manajemen berasal dari bahasa Italia meneggiari yang berarti
mengendalikan hewan (khususnya kuda). Untuk selanjutnya istilah tersebut
digunakan untuk mengendalikan suatu organisasi. Sebuah definisi manajemen yang
sering dikutip adalah “Management is
getting things done through other people”. Definisi ini khususnya berlaku
di dalam suatu organisasi yang besar. Namun definisi ini masih perlu ditambah
dengan kata-kata “apabila ia memiliki
rasa tanggung jawab untuk melaksanakannya sebagai seorang pemimpin”. Hal
ini dipandang perlu agar seorang pemimpin tidak berbuat dan mengambil keputusan
sesuka hatinya saja.
Manajemen merupakan suatu
rangkaian tindakan atau proses untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya melalui kerjasama dengan orang lain. Apabila dihubungkan dengan kenyataan bahwa banyak dari
kegiatan-kegiatan penting manajer adalah mengambil atau membuat berbagai
keputusan seperti memperluas usaha dengan
cara-cara tertentu, mempekerjakan seseorang, memberhentikan seseorang,
memakai suatu strategi dalam pemasaran dan lain-lain, maka seringkali manajmen
didefinisikan sebagai “management is
decision making”.
Partial Budget
Pendahuluan
Secara eksternal, dunia usaha
senatiasa terus berubah yang berdampak pada perubahan perekonomian, dan secara umum
kondisi internal usahaternak pun juga menghadapi kondisi yang dinamis. Di tengah-tengah
perubahan yang terjadi, sebuah usahaternak harus tetap mengacu pada tujuan
usaha yaitu memperoleh keuntungan maksimal.
Bisakah keuntungan maksimal dicapai? Ini sangat tergantung dari respon pemilik/
manajer usahaternak dalam merespon dan mengantisipasi berbagai kondisi yang
berpengaruh terhadap usahaternaknya. Respon terhadap perubahan dari pemilik/
manajer usaha biasanya dituangkan dalam sebuah keputusan manajemen usaha, baik
dalam perubahan proses produksi, ekspansi usaha, penggunaan teknologi baru, dan
pengelolaan usaha, serta perubahan-perubahan lainnya yang menyangkut
usaha. Perubahan-perubahan tersebut
dalam usaha akan berkorelasi dengan perubahan pembiayaan (deffernsial cost/ incremental cost), dan penerimaan usaha, serta
keuntungan usaha. Konsekuensi dari keputusan pemilik/ manajer begitu kompleks
terhadap perubahan pembiayaan dan keuntungan usaha, maka setiap keputusan perlu
dievaluasi terlebih dahulu, untuk mengevaluasinya dapat menggunakan analisis Partial Budgetting.
Analisis Partial Budgetiting (penganggaran
parsial) merupakan sebuah alat/ model analisis untuk mengukur berbagai
perubahan dalam usaha. Apakah partial budgetting ini penting? Tentu saja
jawabannya akan bervariasi tergantung cara pandang pemilik/ manajer usaha terhadap
perubahan-perubahan dalam usahanya. Analisis ini secara prosedur relatif
sederhana, karena yang dianlisis adalah variabel-variabel (biaya, penerimaan, dan
keuntungan) yang berubah saja, evaluasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
variabel-variabel yang berubah dalam meningkatkan atau menurunkan keuntungan
usaha.
Prinsip-prinsip Penganggaran Parsial
Keputusan pemilik/ manajer sebagai respon terhadap
perubahan kondisi internal dan eksternal usaha memilki konsekuensi terhadap perubahan
keuangan/ finansial usahaternak. Konsekuensi ini menjadi prinsip dalam analisis
Partial Budget, dan beberapa perubahan finansial yang terjadi
meliputi :
1. Peningkatan
pendapatan
2. Pengurangan
atau penghapusan biaya
3. Kenaikan
biaya
4. Pengurangan
atau penghapusan pendapatan
Komponen-komponen dalam Penganggaran Parsial
Berdasarkan prinsip dan
perubahan finansial yang terjadi, maka komponen dalam penganggaran parsial
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
A. Komponen keuntungan (peningkatan pendapatan, dan pengurangan atau
penghapusan biaya), dan
B. Komponen kerugian (kenaikan biaya, dan pengurangan atau penghapusan
pendapatan).
Kedua komponen tersebut
dalam aplikasi pengukurannya dapat menggunaan form seperti pada gambar di bawah
ini. Pada form ini komponen keuntungan
dan komponen kerugian dikelompokan, dan ditempatkan dalam kolom terpisah.
Perubahan keuntungan/ net income Change (G)
dapat diperoleh dari selisih perubahan yang terjadi dari jumlah komponen
keuntungan (E) dengan jumlah komponen kerugian (F).
Contoh Form Analisis Partial Budget
Cara Menggunakan Analisis Partial Budgetting
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengukur perubahan finansial dengan
analisis partial budget adalah :
1. Buatlah tabel analisis partial budget seperti pada contoh di atas
2. Analisis berbagai perubahan, dan catatlah perubahan-perubahan tersebut,
serta kelompoka berdasarkan: (A) Peningkatan pendapatan, (B) Pengurangan
atau penghapusan biaya, dan Kenaikan Biaya (C), dan Pengurangan atau
penghapusan pendapatan (D).
3. Kelompokan perubahan finansial tersebut menurut komponen keuntungan, dan
komponen kerugian (Lihat Contoh Form)
4. Jumlahkan masing-masing perubahan fianansial, yaitu : Total Keuntungan
(A+B), dan Total kerugian (C+D).
5. Hitung perubahan pendapatan (net
income change), yaitu (E-F) sesuai tabel di atas.
6. Buatlah interpretasi dari net income
change tersebut.
Contoh Perhitungan
Contoh Kasus
Pak Nidu Ainudes seorang peternak
sapi perah, saat ini mempunyai sapi laktasi 5 ekor dengan produksi rata-rata 12
liter/ekor/hari. Susu hasil produksi Pak
Nidu seluruhnya disetor ke koperasi, dan menerima harga Rp. 4.000/liter. Pakan
yang diberikan selain rumput adalah Mako alias konsentrat 6 kg/ekor/hari, penggunaan
konsentrat ini terasa berat karena harganya mahal mencapai Rp. 3.000/kg.
Pak Nidu yang rajin membaca, menemukan sebuah artikel ilmiah yang memuat hasil riset Tim Fakultas Peternakan Unpad, dalam artikel itu dijelaskan bahwa daun kaliandra (Calliandra calothyrsus) mengandung protein relatif tinggi dapat dijadikan sebagai substitusi pakan konsentrat. Penggunaan daun kaliandra 20 % sebagai substitusi konsentrat dapat meningkatkan produksi susu 0,25 liter/ekor/hari. Pak Nidu tertarik menerapka hasil riset tersebut, apabila harga daun kaliandra kering Rp 1.500/kg, apakah inovasi ini masih memberikan keuntungan terhadap usaha sapi perah pak Nidu?
Analisis Kasus
Perubahan yang terjadi :
(A) Peningkatan
pendapatan: kenaikan produksi susu 0,25
kg/ekor x R. 4.000
(B) Pengurangan atau penghapusan biaya: Pengurangan penggunaan konsentrat 1,2
kg/ekor/hari x Rp. 3.000
(C) Kenaikan
Biaya : Membeli daun kaliandra untuk 1,2 kg/ekor/hari X Rp. 1.200/kg
(D)
Pengurangan atau penghapusan pendapatan: Tidak
Ada.
Perhitungan Substitusi kaliandra terhadap pakan konsentrat dengan Analisis Partial budget
Tabel : Analisis Partian Budget Substitusi Kaliandra terehadap Penggunaan Konsentrat
Keputusan mengganti konsentrat sebesar 20 % dengan daun kaliandra, secara finansial akan memperoleh tambahan pendapatan usaha sebesar Rp 14.000/hari. Keputusan ini layak secara finansial.
No comments:
Post a Comment